Banyaknya jenis fashion yang
berkembang di Indonesia juga membuat trend fashion itu semakin beraneka ragam.
Salah satu jenis fashion yang bisa dikatakan tidak ada matinya ialah produk tas
hal ini bisa saja disebabkan karena fungsi penting dari tas tersebut dalam
kehidupan sehari-hari, mengingat kini hampir semua kegiatan membutuhkan tas
sebagai tempat menyimpan barang penting serta ditunjang dengan estetika yang
sering ditonjolkan dari tas yang dimiliki.Tas juga merupakan sebuah produk yang
popular di kelas nasional maupun internasional. Hal ini karena tas mempunya
segmentasi pasar yang besar mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa tak
terkecuali seseorang bergender pria maupun wanita.
Secara umum orang
memerlukan tas sebagai tempat membawa berbagai barang ketika bepergian, namun
kebanyakan wanita tidak hanya memanfaatkan tas sebagai tempat membawa barang
saja tetapi lebih kepada menonjolkan estetika dari tas yang digunakan sehingga
tas seakan menjadi produk wajib yang harus dibawa sesuai dengan acara yang akan
dilaksanakan tak kaget bahwa wanita pasti memiliki tas yang lebih dari satu,
hal ini membuktikan bahwa tas bagi wanita ialah hal yang penting dan peluang
pasarnya juga besar mengingat kembali segmentasi tas wanita yang besar, mulai
dari tas wanita untuk mahasiswa hingga wanita kantoran.
Bisa sahabat
wirausaha perhatikan pada grafik diatas bahwa Tas Wanita menempati posisi 10
besar pada Kategori Produk Terlaris Shopee dan mencetak 54 juta pembelian pada
tahun 2020 hal ini menunjukan bahwa trend fashion yang satu ini memang perlu
diberikan perhatian lebih mengingat tingginya permintaan pasar melalui Shopee,
belum lagi berbagai platform market place lain seperti Tokopedia dan Lazada
yang tentu memiliki data serupa terkait permintaan tas, bahkan kini sosial
media juga tidak mau kalah memasarkan produk melalui fitur “Shop” seperti
Tiktok dan Instgram yang tampaknya mulai menjadi rival Shopee dan Tokopedia.
Sebagai pengusaha
yang bermata elang patutnya Sahabat Wirausaha bisa memanfaatkan fakta ini serta
mampu membangun semangat wirausaha ditengah mudahnya mencari supplier hingga
pemasaran baik offline maupun online.
Agar
Sahabat Wirausaha dapat menangkap serta melihat gambaran lebih jauh terkait
Peluang Pasar Tas Wanita maka UKM Indonesia akan memberikan informasi tentang
langkah-langkah bergelut di dunia bisnis tas wanita sehingga Sahabat Wirausaha
dapat memahami peluang pasar tas wanita yang ada didepan mata. Maka sebagai
calon pengusaha yang sukses baiknya Sahabat Wirausaha mencermati beberapa
informasi berikut.
Mencari
Supplier yang Mudah dan Minim Penipu
Sahabat Wirausaha,
semakin majunya perkembangangan teknologi yang berdampak kepada hanpir seluruh
komponen termasuk bidang ekonomi tentunya bermanfaat bagi pelaku bisnis salah
satunya UMKM. Banyak sekali pelaku UMKM terlebih UMKM tas wanita yang memanfaatkan
kemudahan berteknologi untuk memulai bisnisnya bahkan bagi UMKM tas wanita yang
benar-benar pemula hal ini dapat menghasilkan profit yang cukup bagus.
Cara menemukan
supplier pun juga bergama, baik melalui SEO Google (mencari langsung di
Google), melalui Facebook Page, Instagram Bisnis atau yang lebih mudah melalui
Shopee dan Tokopedia. Kemudahan mencari Supplier ini tidak serta merta “mudah
mencarinya” saja tetapi juga mudah dalam mendapatkan barang berupa tas tersebut
ke tangan.
Cara yang paling
mudah mendapatkan calon supplier yang minim penipuan adalah mencari supplier
yang mempunya marketplace, mengapa? karena dengan memanfaatkan market place
sebagai pihak ketiga uang yang kita transaksikan melalui Matket Place tidak
serta merta masuk ke kantong supplier melainkan akan disimpan oleh pihak market
place dan akan ditransfer kepada supplier apabila barang yang Sahabat Wirausaha
pesan juga telah diterima ditangan.
Mau Jadi Reseller
atau Dropshiper?
Setelah menentukan
serta memilih supplier terpercaya yang sudah dipastikan menjadi pemasok atau
sumber pengambilan tas langkah selanjutanya yang harus dilakukan oleh Sahabat
Wirausaha adalah menenutukan pilihan menjadi seorang Dropship atau seorang
Reseller.
Dropship dan
Reseller sejatinya merupakan suatu komponen yang erat kaitannya dengan setiap
bisnis, namun kedua komponen ini memiliki pengertian yang berbeda sehingga
mempunyai fungsi yang berbeda pula.
Dropship ialah
pihak ketiga yang bekerjasama dengan toko atau supplier dan hanya bertugas
untuk memasarkan produk kepada calon pelanggan saja tanpa harus menyetok barang
terlebih dahulu.
Ketika terdapat
calon pelanggan yang ingin membeli tas, seorang dropship hanya akan menanyakan
ketersediaan stok kepada toko atau supplier kemudian meminta pihak tersebut
untuk mengirimkan tas yang diinginkan kepada calon pelanggan apabila tas yang
di inginkan tersedia, jadi singkatnya Dropship hanya menjalankan tugasnya
sebagai penyalur saja.
Setelah Sahabat
Wirausaha tahu cara menjadi seorang Dropship, Sahabat Wirausaha juga harus tahu
bagaiamana cara mengambil keuntungan ketika menjadi seorang Dropship, ialah
dengan memberikan selisih harga lebih tinggi dari harga yang diberikan oleh
toko atau supplier.
Contoh, untuk tas
wanita motif bunga pihak toko atau supplier memberikan harga Rp50.000 maka
Sahabat Wirausaha bisa menentukan sendiri keuntungan yang ingin didapatkan,
misalkan Sahabat Wirausaha ingin mendapat keuntungan Rp30.000 maka harga jual
tas kepada calon customer adalah Rp80.000.
Sedikit berbeda
dengan Dropship yang sudah kita bahas diatas, Reseller ialah pihak ketiga yang
juga bekerja sama dengan toko atau supplier yang bertugas memasarkan produk
kepada calon pelanggan. Hanya saja apabila Sahabat Wirausaha sudah menentukan
menjadi seorang Reseller maka Sahabat Wirausaha harus menyetok produk terlebih
dahulu.
Ketentuan menyetok
produk ini terkadang sudah ditentukan oleh pihak toko atau supplier yang
Sahabat Wirausaha pilih, ketentuan menyetok produk ini terkadang juga
menentukan harga yang diberikan toko atau supplier kepada Sahabat Wirausaha
sebagai Reseller.
Misalkan harga
normal sebuah tas wanita motif bunga adalah Rp50.000 kemudian pihak toko atau
supplier membuka ketentuan pembelian Reseller dengan minimal 3 pcs dengan harga
Rp47.000 per produk, maka Sahabat Wirausaha sebagai Reseller harus membayar 3
pcs x Rp47.000= Rp141.000 kepada pihak toko atau supplier yang kemudian pihak
toko atau supplier akan mengirimkan produk tersebut kepada Sahabat Wirausaha
sebagai Reseller.
Setelah produk
berupa tas tersebut sampai ke tangan Sahabat Wirausaha sebagai Reseller, maka
Sahabat Wirausaha bisa memasarkan produk tersebut dengan ketersediaan stok yang
sudah Sahabat Wirausaha miliki. Untuk pengambilan keuntungan juga hampir sama
dengan seorang Dropship, Sahabat Wirausaha hanya perlu memberikan selisih harga
yang lebih tingga dari harga yang Sahabat Wirausaha dapatkan dari toko atau
supplier.
Contoh, jika tas wanita motif bunga Sahabat Wirausaha dapatkan dengan harga Rp47.000 dan ingin mendapat keuntungan Rp30.000 maka Sahabat Wirausaha harus menjual Tas Wanita tersebut kepada calon pelanggan dengan harga Rp77.000. Apabila 1 pcs tas wanita motif bunga Sahabat Wirausaha berikan harga Rp77.000 sementara ketersediaan tas wanita motif bunga adalah 3 pcs dan Sahabat Wirausaha mampu menjual langsung 3 pcs Tas Motif Bunga maka Sahabat Wirausaha akan mendapatkan keuntungan kotor Rp231.000 dan keuntungan bersih Rp90.000 sangat menggiurkan bukan?, bayangkan saja Sahabat Wirausaha dapat menjualkan 3 pcs Tas Wanita saja dalam 1 hari, bagaimana kalau Sahabat Wirausaha dapat menjual 10 pcs Tas Wanita dalam sehari? Keuntungan bersih yang didapatkan perhari bisa mencapai Rp300.000, dan kalikan 30 apabila Sahabat Wirausaha ingin mengetahui keuntungan bersih perbulannya.
Mau Dipasarkan di
Mana?
Ketika sudah
menentukan menjadi seorang pengusaha maka Sahabat Wirausaha dituntut untuk
serius menekuni bidang bisnis apabila memang Sahabat Wirausaha ingin menjadi
seorang pengusaha yang berhasil. Terkadang jatuh bangun dalam bisnis merupakan
sesuatu yang sering terjadi namun Sahabat Wirausaha harus tetap teguh untuk
fokus menjadi seorang pengusaha yang profesional, pepatah mengatakan 1000x
engakau jatuh maka 1001x kau harus bangun.
Topik bisnis yang
sering dibingungkan oleh pengusaha terutama pengusaha pemula dan pengusaha yang
gagap teknologi adalah bagian pemasaran. Seperti yang kita ketahui seiring
berjalannya waktu roda kehidupan juga bisa melaju dengan kencang, sebagaimana
teknologi yang ikut andil dalam bidang bisnis bagi para pengusaha dan seakan
membuka peluang pasar lebih lebar lagi.
Teknologi seakan
membentuk rival bagi para pelaku UMKM yang memasarkan produknya dengan sistem
offline seperti menjual produknya di pasar, ruko dan toko. Untuk menjaga
eksistensi pelaku UMKM dalam berbisnis maka mereka harus mampu Move On dan
Update bisnis dari penjualan offline saja ke penjualan online.
Mengingat pula kini
bukan lagi zaman generasi X atau generasi Y yang belum terlalu mengenal
teknologi, melainkan generasi Z lah yang yang saat ini menguasai hampir semua
komponen kehidupan. Generasi Z inialah generasi yang hampir seluruh
kehidupannya berjalan dengan bantuan teknologi, termasuk dalam hal berbelanja.
Sebagai pengusaha
yang mampu mengikuti perkembangan zaman maka Sahabat Wirausaha dituntut mampu
beradaptasi dengan zaman yang serba online ini. Tentu sebagai pengusaha yang
cerdas tidaklah perlu merombak bisnis yang sudah dijalankan secara offline ke
online secara keseluruhan, Sahabat Wirausaha hanya perlu menambahkan saja, hal
ini karena walaupun mayoritas calon pelanggan adalah generasi Z tetapi Sahabat
Wiarusaha juga masih memiliki target calon pelanggan pada generasi X dan Y
sehingga penjualan offline masih bisa dilakukan.
Hal ini menjadi
lebih menarik lagi apabila Sahabat Wirausaha mampu menggabungkan pemasaran
online dan offline. Sehingga nantinya calon pelanggan akan merasa lebih mudah
menentukan pembelian produk baik offline atau online.
Berbicara tentang
penjualan online, tentunya Sahabat Wirausaha harus mampu menentukan media
penjualan yang efektif agar tepat sasaran. Sebenarnya banyak sekali opsi untuk
melakukan penjualan online ini, bisa dengan memanfaatkan website, sosial media
atau yang lebih spesifik ialah menggunakan market place seperti Shopee dan
Tokopedia.
Dapat Sahabat
Wirausaha simak rating pengunjung terbanyak market place yang diambil pada
tahun 2020. Seperti yang Sahabat Wirausaha perhatikan Shopee menempati
peringkat paling teratas yang menandakan bahwa Shopee merupakan Market Place
yang sering dikunjungi dan digunakan bertransaksi online.
Fakta ini dapat
Sahabat Wirausaha manfaatkan sebagai opsi untuk upgrade ke penjualan online
karena memang kepopuleran Shopee ini sudah dikenal banyak di seluruh wilayah
Indonesia bahkan banyak negara di luar negeri.
Diposisi
selanjutnya yakni posisi di bawah Shopee tercantum nama Tokopedia, Bukalapak,
Lazada dan seterusnya, beberapa market place yang memiliki jumlah pengunjung di
bawah Shopee ini juga dapat menjadi referensi dimana Sahabat Wirausaha bisa
menjajakan produk jualan Sahabat Wirausaha.
Meskipun rating
beberapa market place ini berada di bawah Shopee tapi masih besar kemungkinan
penjualan produk di market place lain seperti Tokopedia dan Lazada dapat
meningkatnya penjualan, selain itu memperbanyak lokasi penjualan online juga
akan meningkatkan eksistensi toko atau produk yang Sahabat Wirausaha bangun.
Besar kemungkinan
juga produk yang kita jual selain di market place Shopee bisa lebih laris,
karena sejatinya transaksi jual beli pada bisnis Sahabat Wirausaha tergantung
minat calon pelanggan terhadap produk yang Sahabat Wirausaha tawarkan sehingga
untuk meningkatkan penjualan online selain perbanyak lokasi penjualan Sahabat
Wirausaha juga harus memperbanyak jenis produk sehingga Sahabat Wirausaha mampu
menguasai minat calon pembeli.
Jika merasa artikel
ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like,
share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.